Senin, 25 Februari 2008

Perancangan Database - Firmansyah(0606022)

Perancangan Database

Pokok pemikiran dalam merancang database adalah bagaimana merancang database sehingga dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan kemudahannya untuk dikembangkan dimasa yang akan datang. Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan secara phisik.

Pada perancangan konseptual, digunakan beberapa konsep pendekatan relasional namun tidak berarti konsep ini harus diimplementasikan ke model relasional saja tetapi juga apat dengan model Hirarchi dan model Network.

Tugas merancang database adalah bagian dari tugas database administrator . Model konseptual mengkombinasikan beberapa cara untuk memproses data dan untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung aplikasi tertentu dan tidak tergantung DBMS, Hadware yang digunakan.

Pada perancangan model konseptual tinjauan dilakukan pada struktur data dan relasi antar file menggunakan model dan relasional.

Terdapat dua teknik dalam merancang database yaitu :

· Teknik Normalisasi

· Teknik Entity Relationship

Teknik Normalisasi

Teknik normalisasi banyak digunakan terutama pemula karena mudah dipahami dan diaplikasikan.

Dasar-dasar normalisasi

  • Normal form (bentuk normal) adalah suatu klas dari skema database relasi yang didefinisikan untuk memenuhi tujuan dari tingginya integritas dan maintainability
  • Kreasi dari suatu bentuk normal disebut normalisasi
  • Normalisasi dicapai dengan penganalisaan ketergantungan diantara setiap individu attribut yang diassosiasikan dengan relasinya

First normal form

  • Suatu relasi ada dalam kondisi First Normal Form (1NF) jika dan hanya jika semua domain yang tercakup terdiri hanya atomic value, misalnya tidak ada pengulangan group (domain-domain) dalam suatu tuple
  • Keuntungan dari 1NF dibanding Unnormalized relation (UNRs) adalah pada bentuk penyederhanaan representasi dan kemudahan dalam pengembangan menggunakan suatu query language
  • Kekuranannnya adalah kebutuhan terhadap duplikasi data
  • Sebagian besar sistem relasi (tidak semua) membutuhkan suatu relasi dalam bentuk 1NF

Second Normal Form

  • Suatu superkey adalah suatu himpunan dari satu atau lebih attribute, yang mana, dimana diambil secara khusus yang memmungkinkan kita untuk mengidentifikasikan secara unik satu entitas atau relasi
  • Suatu Candidate key adalah suatu subset dari attribut-attribut pada superkey yang juga merupakan superkey dan tidak reducible ke superkey yang lain
  • Suatu primary key dipilih dari himpunan candidate key untuk digunakan pada suatu index untuk relasi yang bersangkutan
  • Kepemilikan dari satu atau beberapa attribute yang dapat didefinisikan secara unik dari nilai satu atau beberapa attribute disebut functional dependency
  • Diberikan suatu relasi (R), suatu himpunan (B) adalah functionally dependent pada himpunan attribut yang lain(A) jika, pada satu waktu tertentu, setiap nilai A diassosiasikan dengan satu nilai B, bentuk ini adalah suatu FD yang dinotasikan dengan A → B

• contohR : {paper-id, inst-name, isnt-addr, editor-id, publ-id, auth-id, auth-name,auth-addr}Fds : paper-id, auth-id → auth-namepaper-id,auth-id → auth-addrpaper-id, auth-id → inst-namepaper-id, auth-id → inst-addrauth-id → auth-nameauth-id → auth-addrinst-name → inst-addrpaper-id → editor-idpaper-id → publ-idbentuk sederhanapaper-id, auth-id → auth-name, auth-addr, inst-name, inst-addrauth-id → auth-name, auth-addrinst-name → inst-addr

paper-id → pub-id, editor-id

  • Suatu relasi adalah dalam posisi second normal form (2NF) jika dan hanya jika relasi tersebut juga dalam 1NF dan setiap nonkey attribute tergantung penuh pada primary key-nya
  • 2NF membutuhkan bahwa FD apapun didalam relasi harus berisi semua komponen dari primary key sebagai determinant, baik secara langsung atau transitif
  • contoh, primary key adalah paper_id, auth_id. Bagaimanapun, terdapat Fds yang lain (auth_Id → auth-name, auth-addr, and paper-id → pub-id, editor-id) yang berisi satu komponen dari primary key, tetapi tidak keduaduanya.
  • Mengapa harus 2NF, pertimbangkan keuntungan dari 1NF pada R. paper, pub-id dan editor-id dibuat duplikat. Untuk setiap author dari paper. Jika editor dari publikasi untuk suatu paper berubah, beberapa tuple harus pula di-update. Akhirnya, jika satu paper di ambil, semua tupple yang diassosiasikan harus dihapus. Bentuk ini akan memberikan efek samping pada penghapusan informasi yang mengassosiasikan suatu auth-id dengan auth-name dan auth-addr.
  • Suatu cara yang dapat dilakukan untuk hal tersebut adalah dengan mentransformasikan relasi kedalam dua atau beberapa relasi 2NF

contohR1 : paper-id, auth-id → inst-name, inst-addrR2 : auth-id → auth-name, auth-addrR3 : paper-id → pub-id, editor-id

Third Normal Form

  • Pada R1, inst_addr pasti diduplikat untuk setiap kombinasi paper_author yang mejelaskan satu inst_name. Juga, jika kita menghapus satu paper dari database, kita harus memberikan efek samping penghapusan assosiasi antara inst_name dan inst_addr.
  • Suatu relasi dalam Third Normal Form (3NF) jika dan hanya jika relasi tersebut dalam 2NF dan setiap non key attribute adalah nontransitive dependent pada primary key

Contoh :R11 : paper-id, auth-id → inst-nameR12 : inst_name → inst_addrR2 : auth-id → auth-name, auth-addrR3 : paper-id → pub-id, editor-id

Boyce-Codd Normal Form

  • Suatu Trivial FD adalah suatu bentuk YZ → Z
  • Suatu relasi R dalam kondisi Boyce-Codd Normal Form (BCNF) jika untuk semua nontrivial FD X → A, X adalah superkey
  • BCNF adalah suatu bentuk yang lebih kuat dari normalisasi ke tiga. 3NF equivalent dengan perkataan bahwauntuk setiap nontrivial FD X → A, dimana X dan A merupakan simple atau composite attribut, satu dari duakondisi harus dipenuhi.X adalah superkey, atauA adalah prime attribute
  • BCNF mengelimisasi kondisi kedua dari 3NF

Penerapan Bentuk Normalisasi

Proses perancangan database menggunakan metode normalisasi dapat dimulai dari dokumen dasar yang pakai dalam sistem.

  • Menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan. Terlihat record record yang tidak lengkap, sulit untuk membayangkan bagaimana bentuk record yang harus dibentuk untuk merekam data tersebut.
  • Bentuklah menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah misahkan data pada field field yang tepat dan benilai atomic, juga seluruh record harus lengkap adanya. Bentuk file adalah flat file.
    Dengan bentuk normal kesatu ini telah dapat dibuat satu file dengan 11 field yaitu nomor factur, kode supplier, nama supplier, kode barang, nama barang, tanggal, jatuh tempo, quantitas, harga, jumlah, total satu factur.

Teknik Entity Relationship (ER)

Konsep Entity Relationship (Cardinality)

a. One to One Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

Contoh :

• pada pengajaran private satu guru satu siswa

• "seorang guru mengajar seorang siswa, seorang siswa diajar oleh seorang guru"

Gambar :

onetoone.jpg

b. One to Many atau Many to One Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau banyak berbanding satu.

Contoh :

• Dalam suatu perusahan satu bagian mempekerjakan banyak pegawai.

• "Satu bagian mempekerjakan banyak pegawai, satu pegawai kerja dalam satu bagian"

onetomany.jpg

c. Many to Many Relationship

Hubungan file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

Contoh :

• Dalam universitas seorang mahasiswa dapat mengambil banyak matakuliah

• "Satu mahasiswa mengambil banyak matakulih dan satu matakuliah diambil banyak mahasiswa."

manytomany.jpg

LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN TEKNIK ER

Sumber awal data teknik perencanaan database dengan ER adalah data dictionary (kumpulan data).

Langkah-langkah perancangan ER:

  1. Memilih kelompok atribut yang sama untuk dijadikan sebuah entitas dan menentukan primary key dengan syarat unik dan mewakili entitas
  2. Menggambarkan Cardinality dari ER diagram berdasarkan analisa relasi yang didapat. Relasi yang terjadi dapat One to One, One to Many dan Many to Many relationship
  3. Membentuk SKEMA DATABASE atau LRS (Logical Record Structure) berdasarkan ER diagram
  • Bila relasi One to One maka foreign key diletakkan pada salah satu dari 2 entitas yang ada atau menyatukan ke dua entitas tersebut.
  • Bila relasi One to Many maka foreign key diletakkan di entitas yang Many
  • Bila relasi many to many maka dibuat "file konektor" yang berisi 2 foreign key yang berasal dari kedua entitas

Membentuk tabel-tabel berdasarkan primary key yang terpilih dengan syarat sudah mencapai aturan normalisasi sekurang-kurangnya 3NF dari Skema DB/LRS yang ada :

PENERAPAN TEKNIK E - R

Buatlah perancangan database dengan teknik ER untuk data dictionary berikut ini :

  • No. Anggota
  • Nama Anggota
  • Tgl. Lahir
  • Alamat
  • Tgl. Masuk
  • Kode Buku
  • Judul
  • Pengarang
  • Penerbit
  • Tahun Terbit
  • Tgl.Pinjam
  • Tgl. Kembali

LANGKAH 1

  • Memilih kelompok atribut yang sama untuk dijadikan beberapa entitas dan menentukan primary key dengan syarat unik dan mewakili entitas
  • Dari data dictionary diatas dapat ditentukan 2 entitas yaitu :

Ø Entitas Anggota (Primary key: No. Anggota)

Ø Entitas Buku (Primary Key: Kode Buku)

Anggota

  • No. Anggota
  • Nama Anggota
  • Tgl. Lahir
  • Alamat
  • Tgl. Masuk

Buku

  • Kode Buku
  • Judul
  • Pengarang
  • Penerbit
  • Tahun Terbit

• Atribut Tgl. Pinjam dan Tgl. Kembali tidak dimasukkan dulu kedalam salah satu entitas.

LANGKAH 2

  • Menggambarkan Cardinality dari ER diagram berdasarkan analisa relasi yang didapat. Relasi yang terjadi dapat One to One, One to Many dan Many to Many relationship
  • Misalnya relasi yang terjadi :

"Seorang anggota dapat meminjam banyak buku dan satu buku dapat dipinjamkan oleh banyak anggota"

Gambar ER Diagram:

pinjam.jpg

LANGKAH 3

  • Membentuk Skema DB atau LRS berdasarkan ER diagram
  • Bila relasi One to One maka foreign key diletakkan pada salah satu dari 2 entitas yang ada atau menyatukan ke dua entitas tersebut.
  • Bila relasi One to Many maka foreign key diletakkan di entitas yang Many
  • Bila relasi many to many maka dibuat "file konektor" yang berisi 2 foreign key yang berasal dari kedua entitas

• LRS yang berbentuk :

pinjam_1.jpg

LANGKAH 4

  • Membentuk tabel-tabel berdasarkan primary key yang terpilih dengan syarat sudah mencapai aturan normalisasi sekurang-kurangnya 3NF dari Skema DB/LRS yang ada :
  • Karena relasi yang terjadi many to many maka dibuat file konektor.

pinjam_2.jpg

Referensi:

http://zulidamel.wordpress.com/2007/09/24/perancangan-database/

Pengganti Jadwal Kuliah

Rekan mahasiswa, hari ini tanggal 26 Februari 2008 saya berhalangan kuliah baik kelas A maupun B. Tolong siapkan waktu pengganti kuliahnya:
Waktu yang bisa menjadi pengganti adalah
Rabu jam 15:00 - 19:00,
Kamis jam 13:00 - 14:140 dan 16:20 - 18:00

Jika sudah punya kesepakatan, usulan bisa ditulis disini dalam bentuk komentar

Nama : Gindo Sutan Ardinal

Npm :0604023


Perencanaan Database

Untuk tahap desain database yang perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu file-file yang diperlukan dalam system informasi yang dibangun. File-file yang database yang dibutuhkan oleh system dapat dilihat pada desain model. Pada saat tertentu perlu dibutuhkan menentukan parameter dari file database, setelah file-file yang dibutukan ditentukan maka parameter selanjutnya juga dapat ditentukan.

Jenis DBMS

* Kapasitas penyimpanan Sesuai dengan kebutuhan

* Struktur Storage

User DBMS

* User yang terkait pada OS Server dan terkait dengan arsitektur Sistem.

* Aktivitas Insert, update, delete, eksekusi.

* Field

Membuat Table

* Nama field mengarah pada data yang disimpan serta dibentuk pola tertentu dan tidak terlalu panjang

Jenis Field

* Data numeric atau alfanumerik

* Bilangan bulat

* Bilangan nyata

* Data uang

* Data teks

* Data gambar

Membuat Index

* Index primer = primary-key

* Secondary index mengakomodasi pencarian pencarian diluar menggunakan primary-key.


Pandangan Level

Ini merupakan level dimana hanya menggambarkan sebagian saja dari keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalnya : Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja begitu juga dengan bagian lainnya.

Model Database

Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu system database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis yaitu :

1. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)

2. Model Database Jaringan (Network Database Model)

3. Model Database Relasi.

Model data entity relationship sering dijadikan acuan dalam merancanf suatu system database. Pada Model Data Entity Relationship ini, data yang ada ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi diagram data, yang sering disebut Diagram Entity relationship (Diagram E-R). Ada dua komponen utama pembentuk model data ini, yaitu :

1. Entity beserta attributnya

2. Relasi dan jenis hubungannya

Maintenance

Fleksibilitas Platform S/W karena pada suatu saat dibutuhkan maintenance dalam hal ini. Model data ini terbentuk dari arsitektur database yang dibuat oleh admin tersebut. digunakan untuk menganalisa bahwa perancangan database sudah dapat digunakan dengan semestinya. Didalam pembuatan model data terhubung dgn Diagram ER (Entity Relationship).

Referensi :

Memahami Konsep database oleh yufizar, S.KOM.

Struktur Tabel & DBMS oleh U. Abd. Rohim. MT.

STTIS Website


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

Perancangan Database - M Faisal Affandi (06.03.002)

Tugas II : Mata Kuliah - Basis Data
M Faisal Affandi (06.03.002)
IF - Universitas Widyatama

PERANCANGAN DATABASE

Pendahuluan perancangan Database :

Ø Tantangan dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang

Ø Perancangan Model Konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik

Proses perancangan basis data , dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :

Ø Perancangan basis data secara konseptual, tahapan ini merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep..

Ø Perancangan basis data secara logis, merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual kemodel basis data yang akan dipakai (modal relasional, hirarkis, atau jaringan). Perancangan ini tidak bergantung pada DBMS yang akan dipakai, itulah sebabnya perancangan basis data secara logis terkadang disebut pemetaan model data.

Ø Perancangan basis data secara fisis, merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal (yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai ).

Pengembangan Sistem

Pengembangan system terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan system yaitu :

Ø Metodologi yang disebut Waterfall atau air terjun yang membagi daur pengembangan system menjadi 6 tahapan : konsepsi, pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi dan pengujian.

Ø McLeod mengemukakan 4 tahapan : perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi.

Ø Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan : studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis system, perancamgan system danimplementasi system.

Tahapan studi kelayakan

Tahapan ini merupakan identifikasi terhadap kebutuhan system baru, identifikasi tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru tetapi harus memperhatikan kebutuhan pada system yang sudah ada. Hasil tahapan ini berupa daftar kebutuhan, perkiraan biaya untuk membuat system baru dan juga solusi yang dikehendaki.

Tahapan rencana pendahuluan

Tahapan ini menentukan lingkup proyek atau system yang akan ditangani, hal ini digunakan untuk menentukan jadwal proyek. Biasanya dijabarkan dalam diagram aliran data (DAD). DAD menunjukan fungsi-fungsi dalam system, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi didalam system.

Tahapan analisis system

Analis system sering berdialog dengan pengguna untuk memperoleh informasi detil kebutuhan pengguna. Kemudian hasil yang didapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun DAD system baru. Untuk memperinci DAD, item-item yang terdapat pada aliran data dan juga yang terdapat pada penyimpanan data dijabarkan dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah deskripsi formal mengenai seluruh elemen yang tercakup dalam DAD.

Tahapan perancangan system

Tahapan perancangan system dibagi menjadi 2 bagian :

  1. Perancangan basis data, merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna berdasarkan kamus aliran data yang telah dibuat. Proses perancangan basis data diantaranya adalah perancangan basis data konseptual yang terdiri atas 3 langkah yaitu :

Ø Penentuan entitas pada basis data

Ø Pendefinisian hubungan antarentitas

Ø Penerjemahan hubungan kedalam entitas

Entitas/tipe entitas/kelas entitas menyatakan objek atau kejadian.

Atribut/properti adalah item data yang menjadi bagian dari suatu entitas.

Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas.

Kekangan digunakan untuk melindungi integritas data.

Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut .

Integritas referensial adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relasional untuk menjaga kekonsistensian data.tujuan integritas referensial adalah untuk menjamin agar elemen dalam suatu tabel yang menunjuk kesuatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel lain benar-benar menunjuk kesuatu nilai yang benar-benar ada. Macamnya ada 3 yaitu :

1. penambahan

2. penghapusan

3. peremajaan (update)

  1. Perancangan proses

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan tentang entitas :

Ø Sebuah atribut bisa jadi merupakan suatu pengulangan(berisi sejumlah nilai, bukan hanya satu nilai)

Ø Sebuah atribut muncul pada beberapa entitas.

Ø Sebuah atribut barangkali sebuah karakteristik dari entitas atau atribut lain.

Selain diagram E-R, diagram lain yang sering dipakai adalah diagram struktur data yang menyerupai E-R. cirinya dengan adanya 2 panah identik. Setelah hubungan antar entitas diketahui maka akan diterjemahkan kedalam table, melalui 3 langkah :

1.. Penentuan kunci untuk entitas

2. Penerjemahan hubungan kedalam kunci tamu

3. Penormalisasian basis data

Penentuan kunci tidak sekedar metode untuk mengakses suatu baris tertentu tapi harus menjadi pengenal yang unik. Kunci terdiri dari beberapa macam, yaitu sebagai berikut :

Candidate Key

Ø Satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik dari sebuah entitas.

Ø Misalnya: File Karyawan (No Induk, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Alamat, Kota )

Ø Kunci Kandidat:

o No Induk, pasti unik

o Nama, sering dipakai sbg kunci pencarian tetapi tidak cocok utk key karena bisa ada nama yg sama

o Nama+Tanggal Lahir

o Nama+Tanggal Lahir+Tempat Lahir

o Alamat, Kota , tidak cocok untuk kunci

Primary Key

Ø Satu atribut atau satu set minimal atribut yg dapat mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dan dapat mewakili entitas

Ø Dipilih dari Candidate Key yang paling mewakili sebuah entitas secara unik

Ø Contoh: No Induk, karena unik tidak mungkin ada satu No Induk untuk lebih dari satu pegawai

Alternate Key (Kunci Alternatif)

Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key

Foreign Key (Kunci Tamu)

Ø Adalah satu (atau satu set) atribut yang melengkapi satu relationship yang menunjukkan ke induknya.

Ø Misalnya: File Transaksi Gaji (No Induk, Nomor Bukti, Tanggal, Gaji Kotor, Potongan, Gaji Bersih, Pajak)

o Foreign Key: No Induk

o Primary Key: Nomor Bukti

o Alternate Key: No Induk + Nomor Bukti

Teknik Normalisasi

Ø Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).

Ø Pada proses normalisasi selalu diuji pada bbrp kondisi, apakah ada kesulitan dalam:

· Add/insert data; delete data; update data; dan retrieve data;

· Jika ada problem maka relasi perlu dipisahkan

Bentuk Normalisasi

Ø Unnormalized Form

Ø 1st Normal Form (1 NF)

Ø 2nd Normal Form (2 NF)

Ø 3rd Normal Form (3 NF)

Ø Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

BENTUK-BENTUK NORMALISASI

Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form):

Ø merupakan kumpulan data yang akan direkam,

Ø tanpa format tertentu,

Ø bisa saja data tidak lengkap atau ada duplikasi

Ø Dikumpulkan apa adanya

Normal Pertama (1st Normal Form)

Aturan :

Ø Mendefinisikan atribut kunci

Ø Tidak adanya group berulang

Ø Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci

Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)

Aturan :

Ø Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu

Ø Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.

Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form)

Aturan :

Ø Sudah berada dalam bentuk normal kedua

Ø Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).

Normalisasi Keempat

Ø Dikenal dengan nama: Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Ø Relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey

Ø Relatif jarang digunakan

Tahapan implementasi system

Tahapan implementasi system mencakup pengkodean program, pengujian program, pemasangan program dan pelatihan pada pengguna. Setelah tahap ini berakhir maka akan sampai pada tahapan penggunaan aplikasi oleh pengguna.



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

Perencanaan DataBase ( Randi Agithia - 0606005)

Nama : Randi Agithia
NPM : 0606005


Lingkungan database dan Pembuatan Model Data (data modelling) serta penggambaran Grafis Database pada Diagram E-R


Untuk menciptakan lingkungan database, harus dapat memahami relasi antar data, jenis data yang akan dimasukkan dalam database, bagaimana data digunakan dan bagaimana organisasi sewaktu-waktu dapat mengubahnya secara mudah untuk kepentingan perusahaan.

Merancang database.

Dalam perancangan database ada dua macam model perancangan, yaitu :

Rancangan konseptual Rancangan ini berupa model abstrak dari database dalam sudut pandang bisnis. Rancangan ini membutuhkan deskripsi rinci tentang informasi bisnis yang dibutuhkan oleh pengguna.

Rancangan fisik. Dalam rancangan ini menunjukan bagaimana database secara nyata dikelola pada perangkat penyimpanan.

Mendistribusikan Database.

Perencanaan database harus mempertimbangkan juga kemungkinan pendistribusiannya. Sistem informasi bisa dirancang dengan sebuah data base pusat yang digunakan oleh suatu prosesor pusat atau beberapa prosesor dalam sebuah jaringan.

Database terdistribusi adalah database yang tersimpan dalam lebih dari satu lokasi fisik. Beberapa bagian tersimpan secara fisik pada suatu lokasi, dan bagian-bagian lain tersimpan pada lokasi lain pula. Sistem terdistribusi dapat mereduksi kelemahan-kelemahan dari satu sistem besar pada satu lokasi.

Sistem distribusi meningkatkan kecepatan layanan dan respons terhadap pengguna lokal dan sering dijalankan pada komputer yang lebih kecil dan murah. Namun sistem ini bergantung pada saluran telekomunikasi yang kualitasnya sangat baik. Oleh karena itu para perancang harus mempertimbangkan faktor tersebut.

Persyaratan Manajemen untuk Database.

Dalam mengembangkan database ada banyak hal yang harus dilakukan, tidak hanya memilih model logika database. Tanpa dukungan dan pemahaman dari manajemen maka usaha membangun database akan gagal. Adapun elemen-elemen inti dalam lingkungan database adalah :

Administrasi data

Sistem database mengharuskan organisasi untuk mengatur kembali peran strategi dari informasi dan mulai secara aktif mengelola dan merencanakan informasi sebagai sumber perusahaan. Ini berarti organisasi harus mengembangkan fungsi administrasi data dengan kekuatan untuk menentukan persyaratan informasi untuk seluruh perusahaan dan akses langsung ke manajemen senior. Prinsip dasar administrasi data adalah semua data merupakan milik organisasi secara keseluruhan dan data tidak bisa dikatakan milik salah satu wilayah bisnis tertentu.

Perencanaan data dan Metodologi pemodelan

Kebutuhan-kebutuhan organisasi yang dilayani oleh DBMS jauh lebih lebar daripada yang dilayani oleh lingkungan file tradisional. Oleh karena itu, organisasi memerlukan perencanaan data yang menyeluruh. Analisis perusahaan sangat diperlukan untuk mengembangkan data base.Adapun tujuan analisis tersebut adalah mengidentifikasi entitas-entitas kunci, atribut dan relasi yang menyusun data organisasi.

Teknologi, manajemen dan penggunaan database

Database membutuhkan perangkat lunak, staf dan struktur manajemen data yang dilatih secara khusus dalam hal teknik-teknik database. Sebagaian besar perusahaan mengembangkan rancangan database dan kelompok manajemen daidalam divisi sistem informasi yang bertanggung jawab dalam menentukan dan mengorganisasian sturtur dan isi database dan memeliharanya. Dalam interaksi erat dengan pengguna, kelompok perancang menetapkan database fisik, relasi logis antar elemen dan peraturan dan prosedur akses.



Pembuatan Model Data (data modelling)

Pembuatan Model Data (data modelling adalah)proses menyusun database, agar database itu benar-benar mewakili seluruh aspek organisasi, termasuk interaksi organisasi dengan lingkungan eksternal.

Proses desain database terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:

Perencanaan (planning), mempertimbangkan dua aspek yaitu teknologi dan ekonomi

Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)

Desain, disesuaikan dengan eksternal, internal dan konseptualnya.

Pengkodean (Coding)

Implementasi, tahap ini sangat mempertimbangkan bagaimanakah bentuk perubahan dari konsep SIA lama ke konsep SIA yang baru.

Operasional dan pemeliharaan

Satu cara untuk melaksanakan kegiatan definisi persyaratan dan desain konseptual adalah dengan membangun model data SIA. Model data akuntansi REA dikembangkan secara khusus untuk membangun database SIA. Model REA mengklasifikasikan data menjadin tiga kategori dasar, yaitu: Sumber daya, Kegiatan dan Pelaku. Model REA dapat didokumentasikan dalam bentuk diagram E-R, yang menampilkan entitas data yang dikumpulkan dan memperjelas pentingnya hubungan antar-data. Kardinalitas hubungan yang tampak dalam diagram REA juga menyediakan informasi mengenai kebijakan bisnis dasar yang diikuti oleh perusahaan.



Diagram E-R

Digram E-R merupakan representasi dari model data konseptual antara data dictionary yang mengorganisasi data yang direpresentasikan oleh entitas-entitas yang ada dalam suatu organisasi. Ada dua pendekatan dalam pembuatan Entity Relational Digram yaitu :
a. Basic Relational Model

Digram E-R yang direpresentasikan ini menggunakan simbol-simbol yang dasar dengan menghubungkan hubungan antar entitas yang ada dalam satu organisasi .

b. Database Relational Model

Digram E-R dalam model ini menggunakan struktur data sebagai acuan yang merepresentasikan hubungan antar entitas. Struktur data ini biasanya diklasifikasikan sesuai kebutuhan data yang harus tersedia, tabel yang digunakan sebagai satu kualifikasi dari struktur data yang ada.

Database relational model merepresentsikan hubungan antar entitas dalam organisasi dengan lebih detail mengarah pada struktur data yang disebut sebagai Relational Database Accounting System.

Diagram E-R merupakan teknik grafis yg menggambarkan skema database. Diagram ini menunjukan beberapa entitas yang dimodelkan E-R menunjukan isi databasedan secara grafis merupakan model suatu organisasi. Model data REA digunakan untuk mengambil keputusan mengenai hal berkaitan. Adapun langkah –langkah menyusun diagram REA terdapat 4 cara yaitu :

Identifikasi kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar memberi untuk menerima dalam siklus tersebut.

Identifikasi sumber daya dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Masukan kegiatan komitmen.

Menetapkan kardinalitas hubungan.

Diagram REA dapat pula dipadukan ke diagram yang lebih besar dengan cara menggabungkan entitas yang sama. Model data yang didokumentasikan dalam diagram REA dapat diimplementasikan dalam DBMS relasional melalui tiga langkah yakni membuat table untuk semua entitas kedalam diagram REA kemudian kunci utama dan atribut non kunci dimasukan dalam setiap table yang terakhir hubungkan satu ke satu dan satu kebanyak diimplementasikan dengan menggunakan kunci luar.


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

tugas basis data "PERENCANAAN DATABASE" by Dandy Handoza (0606017)


Database Planning


Database assessment and planning is a process to ensure that your database serves the goals of your work instead of making your work harder. To use your database well, you need to answer several key questions:


  • Use - What do you want your database to be able to do?

  • Information - What information do you need to track and about whom?

  • Hardware and software--What program and computers do you need?

  • Training -What training do staff and members need to use the database?

  • Repair - How do you fix it when it breaks?

  • Data collection and Maintenance - How to collect information & who keeps database up to date?

  • Cost - How much does it cost you to use your database in your work?


Below are suggested steps to assist you in developing a strong database that serves the needs of your work. Many organizations plan differently. Use the following steps as a to develop a planning process that fits your organization.


I) Develop a planning structure

Most organizations need to develop a simple structure to be sure the planning work is complete and involves a range of different perspectives. This can be a committee, a small group of staff or one staf person who gets input from many people in the organization and then shares the draft of a plan withothers.

II) Conduct an assessment

Most organizations use some form of an information collection system or database. Some are often files in word processing or spread sheet programs to collect basic contact information. Other complex database systems track thousands of individual donors, funders, members, media contacts, membership data, events, voting histories, etc . . .

To begin your planning process, you need to assess what you currently use. The following are some questions to help you evaluate your current information collection system or database. Large or complex organizations may want to augment these questions. These questions reflect the main categories of information you need to use a database effectively mentioned above:

Use

  • What do you use your database to do?

  • Can people do what they need to do?

  • What do you want your database to do that it cannot do?

  • What are the most common reports or outputs you need from your database? (labels, membership reports, etc. . .)

  • Are the necessary staff able to use the database?

Information

  • What information do you currently track about whom?

  • Is that information sufficient? Do you need to be tracking other things you currently do not?

  • Do you have more than one database?


Hardware and software

  • What software or database program do you use?

  • Do all of your computers support the current software?

  • Does the database easily give you the reports and information you need?

Training

  • Do you currently train staff on your database software?

  • Do all the people that need training have access to that training?

  • What is your current method for training?

Repair

  • When your database stops working, how do fix it?

  • Is the repair process difficult?

Data collection and maintenance

  • How do you collect information that goes into your database?

  • Is it sufficient?

  • Do you need to identify other data collection strategies?

  • How is the database maintained?

Cost

  • How much does it currently cost you to use your database over a year?(Do not forget software upgrades, cost of training, repairs, etc . . .)


III) Information mapping

Once you get a clear sense of how effective your current database is, the next step is to map your information needs. It is the key to identifying who/what categories you want to track and what information you need to know about them.

a) Break your organization into definable categories that make sense to you like

administration, membership, communications/media, research, campaigns, etc . . .

b) Ask the following question of each category: Who/what is it important for you to track? (Who are your main audiences/institutional

partners/important constituents?) What do you need to know about them to best accomplish your work?

c) Prioritize your information map based on the priorities of your work and capacity.

d) Use the map to shape the database by giving it to the database developer (staff or

consultant).

IV) Identify skilled technical assistance

Identify a skilled staff person or consultant. This person should be able to bring an organizing and technology perspective to the work. They will help complete the plan and should then be able to help develop or revise the actual database. Often a skilled technology consultant, if you can identify one, is the best route to take if they are willing to take your lead about what you need.


IV) Creating the plan

This is the heart of the database planning process. Use your assessment and information mapping as the base to determine how you want to design and use your database. Now you will need to use those to guide your work with the skilled technical assistance provider to answer these questions:

  • Use-What do you want your database to be able to do?

  • Hardware and software-What program and computers do you need?

  • Training-What training do staff and members need to use the database and how will they get it?

  • Repair-How do you fix it when it breaks?

  • Data collection and Maintenance-How to collect information & who keeps database up to date?

  • CostHow much will it cost you to use your database in your work?

6) Develop implementation steps

Once you complete the assessment and the plan, you need to identify a time line and budget for creating the database you want. It should also clearly layout who is going to do what.


Things you will need to create a database plan


  • Commitment—Be sure staff and leaders are committed to creating a better database. The assessment, planning and then the hassle of creating a new database are significant, so it is important folks are ready to stick with it.

  • Time—Depending on the scope of the database, this planning can take at least 40 hours to complete if not longer. It makes sense to give one staff person the responsibility of coordinating the database planning process, but recognize that others will need to be involved.

  • Expertise--If you will be building your own database, the process requires an experienced database planner/developer. It is not advisable to do this process without this expertise, as you may not get the database you need and want. If you don't have the in-house expertise, this is the time to hire an experienced consultant.

  • Resources—It clearly takes funding to take the time to create the database plan, hire a consultant, purchase any needed software and equipment and then ensure its proper operation. The actual costs depend on the scope of the database itself and while expensive, they should not be astronomical.



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

[0604038] Tugas ke-2 Perencanaan Database

Perencanaan Database
Data yang terorganisir dengan baik dapat menghasilkan Informasi, pengorganisasian data untuk mencegah terjadinya duplikasi yang tidak diperlukan. Data yang terorganisasi dan saling berkaitan antara satu sama lainnya merupakan Basis data (database). Sedangkan untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam suatu Sistem dibutuhkan suatu pengelolaan database yang di sebut dengan sistem manajemen basis data (Database management system - DBMS).
DBMS merupakan software yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, diambil kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data, mekanisme pemakaian data secara bersama.
Database telah mengalami perkembangan sejalan dengan penelitian-penelitian para ahli, ada beberapa model database :
  1. Hierarchical database
Adalah merupakan kumpulan record yang dihubungkan satu sama lain yang membentuk struktur pohon
  1. Network Database
Database yang terbentuk dari sekumpulan record yang membentuk relasi dalam bentuk ring
  1. Relational Database
Berisi kumpulan tabel, dimana setiap tabel mempunyai nama dan struktur yang unik. Dalam setiap tabel, masing-masing record data diorganisasikan dalam struktur yang sama dan memiliki field kunci yang akan menjadi penghubung antara satu dengan lainnya
  1. Web Warehause
Data warehouse (gudang data) merupakan sebuah database dengan peralatan pembuatan laporan dan query yang menyimpan data kini dan data historis secara terpusat,biasanya digunakan untuk menyajikan laporan dan melakukan analisis guna mendukung pengambilan keputusan manajerial.
Langkah-langkah yang harus di penuhi dalam perancangan database adalah sebagai berikut :
a. Studi Kelayakan
Dalam merancang database studi kelayakan adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam sebuah basisdata. Studi kelayakan akan menghasilkan data mentah dalam pembuatan basisdata. Dalam studi kelayakan ini digunakan untuk menginventaris kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar tidak menggangu proses pengembangan sistem yang telah direncanakan.
Sesuai dengan database yang dikembangankan pada soal nomor satu yaitu Pengembangan database Program Perbaikan Gizi pada Puskesmas maka pada langkah ini informasi yang akan perlu diketahui adalah sebagai berikut :
- Data-data apa saja yang dikumpulkan dan diolah yang berhubungan dengan program gizi
- Masalah apa yang ditemui dalam pengolahan data
- Apakah di Program Gizi mempunyai Komputer
- Dalam pengolahan data sekarang sudah menggunakan software.
b. Rencana Pendahuluan.
Langkah ini merupakan langkah yang menentukan lingkup sistem yang diakan di bangun. Pada tahap ini akan dibuat diagram alir data yaitu DFD (Data Flow Diagram). Bentuk DFD digunakan untuk mendokumentasikan proses berjalannya sistem yang sedang dibangun, termasuk entitas sumber-sumber masukan dan hasilnya atau keluaran. Fungsi DFD untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.
c. Menganalisa Sistem
Pada langkah ini dilakukan analisa data yang dibutuhkan, Penganalisaan ini dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan mendatangi langsung tempat atau objek yang dijadikan sistem implementasi.
Proses analisa ini dapat dilakukan melalui wawancara atau dengan mencari data pada objek tujuan sehingga validasi data tercapai. Data-data yangyang valid tersebut siap diimplentasikan kedalan sistem database
d. Merancang Sistem
Perancangan sistem yang dimaksud adalah memisahkan data mentah menjadi kelompok data yang bisa disebut tabel. Dengan mengimplentasikannya kedalam sistem yang terdistribusi dalam bentuk database akan mempermudah melakukan tindakan lebih lanjut dalam implementasi. Perancangan sistem ini akan menghasilkan penggambaran dengan bentuk yang lebih jelas dan terkelompok yan di sebut Tabel.
Setiap tabel pada intinya berfungsi untuk menyimpan suatu informasi data. Tabel yang dibuat harus memenuhi kriteria untuk mempermudah pengolahan data seperti memasukan data (Insert), Peremajaan data dari data lama menjadi data baru (Update), dan Proses Menghilangkan atau menghapus data (Delete)
Disamping itu kriteria diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tabel antara lain :
- Tidak boleh ada baris data atau record yang sama pada tabel
- Setiap tabel harus memiliki nama yang menjadi wakil dari seluruh atribut/field didalamnya. Atribut yang menjadi wakil tidak boleh kembar
- Tabel yang dibuat merupakan hasil analisa akhir sehingga semua atribut bernilai tunggal dan tidak dapat dipecah lagi menjadi field terkecil.
Berikut ini adalah contoh DB Puskesmas dengan Tabel-tabel beserta Penjelasan hubungannya :
- Tabel Kepala Keluarga
Id KK
Nama KK
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Sex
pekerjaan
Pendidikan
Alamat
Gakin
Penjelasan Tabel diatas adalah sebagai berikut :
    1. id_kk sebagai Primary Key yaitu data Integral 10 digit
    2. nama_kk berisi Nama Kepala Kelurga
    3. Tempat_lahir tempat dari Kepala Keluarga
    4. Tgl_lahir :Tanggal lahir dari Kepala Keluarga
    5. Sex berisi kategori laki-laki dan perempuan dari Kepala Keluarga
    6. Pekerjaan adalah pekerjaan dari kepala keluarga yang berisi kategori PNS, Swasta, Petani, Pedagang, Nelayan, Buruh,Tidak bekerja
    7. Pendidikan adalah Tingkat Pendidikan kepala keluarga berisi kategori PT, Akademi, SMU,SMP,SD,Tidak Sekolah
    8. Alamat adalah Alamat Kepala Keluarga
    9. GAKIN berisi kategori : ya dan Tidak
- Tabel Data Anggota Keluarga
Id Anggota KK
Id KK
Nama
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Sex
Hubungan
pekerjaan
Pendidikan
Penjelasan Tabel diatas adalah sebagai berikut :
    1. id_Anggota_kk sebagai Primary Key dari table Anggota_kk yaitu data Integral 10 digit
    2. id_kk adalah current key dari Tabel data_kk
    3. Nama : nama anggota Keluarga
    4. Tempat_lahir adalah Tempat Lahir dari anggota Keluarga
    5. Tgl_lahir adalah Tanggal Lahir dari anggota Keluarga
    6. Sex adalah Jenis Kelamin dari anggota keluarg yang berisi kategori laki-laki dan perempuan
    7. Hubungan adalah hubungan dari anggota keluarga dengan kepala keluarga yang berisi kategori : Isteri, Anak, Orang Tua, Saudara Kandung, dll
    8. Pekerjaan adalah Pekerjaan dari anggota keluarga berisi kategori PNS, Swasta, Petani, Pedagang, Nelayan, Buruh,Tidak bekerja
    9. Pendidikan adalah Pendidikan dari anggota Keluarga berisi kategori Sarjana,Diploma, SMU,SMP,SD,Tidak Sekolah
- Tabel Data Balita
Id Balita
Id Anggota KK
BB Wkt Lahir
TB Wkt Lahir
KMS Balita
ASI Ekslusif
Penjelasan Tabel diatas adalah sebagai berikut :
a. id_Balita sebagai Primary Key dari table Balita yaitu data Integral 10 digit
b. id_Anggota_kk adalah current key dari Tabel Angggota_kk
c. BB_wkt_lhr : adalah berat badan Balita Waktu Lahir
d. PB_wkt_lhr : adalah Panjang badan Balita Waktu Lahir
e. KMS_Balita adalah Kepemilikan Kartu Menuju Sehat, yang berisi kategori Ya dan Tidak
f. Asi_eks adalah Pemberian ASI 0 s/d 6 Bulan tanpa makanan pendamping, yang berisi kategori Ya dan Tidak
3. Pada waktu merancang database, seringkali para calon pengguna menanyakan relevansi database tersebut bagi proses pengambilan keputusan di organisasi mereka. Bagaimana anda bisa meyakinkan bahwa database yang anda rancang dapat memenuhi kebutuhan mereka? Informasi potensial apa saja yang dapat dihasilkan dari desain yang telah anda rancang? Bagaimana informasi tersebut mendukung dan terkait dengan konsep yang anda tawarkan.
Untuk bisa meyakinkan bahwa database yang dirancang itu memenuhi kebutuhan maka dalam dalam perancangan database memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Perancangan berbasis pemakai
Perancangan database berbasis pemakai yaitu rancangan sistem harus berdasarkan kebutuhan pemakai, hal ini bisa dilaksanakan pada tahapan analisa sistem yaitu menggali kebutuhan dari pemakai
b. Perancangan secara iteratif
Disamping berbasis kebutuhan pemakai dalam hal perancangan pengujian dan pengukuran database melibatkan pemakai, hal ini dilakukan untuk agar database yang dirancang benar-benar merupakan kebutuhan pemakai.
Berikut ini akan dijelaskan Informasi potensial yang dapat dihasilkan pada rancangan database hubungannya dengan konsep dasar pembuatan database yaitu untuk mempermudah dalam hal pengambilan keputusan
Contoh Perancangan DB pada puskesmas:
  1. Jumlah Penduduk di wilayah puskesmas berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat pendidikan, pekerjaan
  2. Jumlah Keluarga Miskin di wilayah puskemas, informasi ini dapat membantu pemerintah dalam perncanaan kegiatan pengentasan kemiskinan dan dalam penyaluran bantuan bagi keluarga miskin
  3. Persentase Jumlah Balita yang lahir dengan berat badan waktu lahir rendah, Tingginya Balita lahir dengan berat badan rendah menggambarkan status gizi ibu sewaktu mengandung, sehingga perlu peningkatan intervensi kegiatan yang diarahkan pada ibu hamil, disamping itu informasi bayi lahir dengan berat badan rendah segera melakukan pemberian makanan tambahan agar tidak menjadi balita gizi buruk.
  4. Jumlah balita gizi buruk, Gizi Kurang, dan gizi baik, informasi ini dapat digunakan untuk merencanakan penanggulangan gizi buruk
  5. Jumlah balita dalam suatu wilayah yang telah mendapatkan vitamin A.
  6. Dan beberapa informasi tentang Program Gizi di wilayah Puskemas tersebut, semua itu dapat dilakukan untuk Perencanaan Kegiatan.
4. Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) terus berkembang dengan pesat. Apa yang dapat anda sarankan kepada organisasi anda dalam memilih, menggunakan dan memelihara investasi TIK yang menjamin keberlangsungan, aksebilitas, kemanfaatan serta keamanan Sistem Manajemen Basisdata yang ditawarkan.
Saran saya kepada organisasi dalam memilih, menggunakan dan memelihara investasi TIK yang menjamin keberlangsungan, kemanfaatan serta keamanan Sistem Manajemen Basisdata adalah sebagai berikut :
a. Dalam Pemilihan Sofware database memilih sofware yang opensource, yaitu program yang free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya
b. Software database merupakan database server, yang dapat memungkinkan dapat diakses bersama, atau dapat dihubungkan dengan media internet
c. Software database dapat menyimpan data berkapasitas sangat besar sampai dengan ukuran Gigabyte.
d. Software database memiliki enskripsi password, sehingga tidak semua dapat mengaskesnya.
e. Sofware database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
f. Software database yang memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel
DAFTAR PUSTAKA
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom.,MM. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi. Penerbit Andi Yogyakarta, 2002
Bunafit Nugroho, Database Relasional dengan MySQL. Penerbit Andi Yogyakarta, 2004
Hari Kusnanto, Data Warehousing.(Materi Kuliah Manajemen Data Base Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Tahun 2006)
Harmin Prasetyo, Database Manajemen System MySQL. (Modul Kuliah Aplikasi Komputer 2006)


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.